Bintan,simakkepri.com – Kabupaten Bintan yang dikenal dengan Bumi Segantang Lada sudah tentu sangat kental dengan budaya kemelayuan. Beragam adat istiadat dan kebiasaan selalu memiliki nilai tersendiri. Salah satu budaya melayu yang masih terus dilestarikan adalah permainan sampang layar mini tanpa awak atau yang lebih dikenal dengan Jong.
Jong merupakan perahu layar mini yang memanfaatkan tenaga angin sebagai penggerak tanpa dinahkodai. Dewasa ini, permainan tradisional yang sangat menarik ini sering diperlombakan dan menjadi event yang cukup dinantikan. Salah satunya event Jong RaCe Desa Teluk Bakau yang dibuka langsung oleh Bupati Bintan H. Apri Suajdi, S.Sos di areal pantai Perkantoran Dinas Pariwisata Bintan, Sabtu pagi (12/08/2017)
Didampingi Wakil Bupati Bintan Drs. H. Dalmasri Syam, MM, Apri menyampaikan harapannya agar setiap budaya melayu yang menjadi ciri khas masyarakat Bintan seperti Jong ini harus terus dilestarikan. “Melayu tidak akan pernah hilang dari Bintan dan Bintan tidak akan pernah lepas dari Melayu. Untuk itu, apapun bentuk kebiasaan positif melayu kita harus terus kita pupuk dan kita kembangkan” ungkapnya.
“Kami dari Pemerintah Daerah sangat mendukung adanya kegiatan positif semacam ini. Kita harapkan bersama agar ke depannya event seperti Jong Race ini dapat menjadi salah satu icon wisata kita yang bisa menjadi magnet bagi wisatawan untuk berkunjung ke Bintan baik lokal maupun mancanegara” tambahnya.
Perlombaan resmi dimulai saat Bupati bersama Wakil Bupati Bintan menekan tombol sirine dan tiga Jong peserta meluncur dari garis start sebagai simbolis pertandingan. Jong Race Desa Teluk Bakau ini direncanakan akan berlangsung selama dua hari dan akan ikuti lebih dari 300 Jong dari berbagai komunitas maupun perorangan baik dari Bintan maupun Tanjungpinang dan daerah lainnya.(ari)